Sabtu, 05 Juni 2010

::>Afwan...Ku Berikan Alamatmu Pada Mereka,Ukhti<::

Rembulan belum lagi sempurna purnama malam ini. Ketika lekat kutatap mata sayu itu di bawah sinarnya. Ada semburat asa yang memancar kuat di sana. Adakah engkau akan jujur padaku tentang kini yang sedang kau alami? Sementara 10 menit telah berlalu diisi sunyi dari kebisuan hatimu.

Ada apa, sahabatku? Bagilah gundahmu agar dapat ku mengerti dirimu saat ini. Karena hanya rasa yang meraba bahwa hatimu tak berada di tempat ini. Jangan pagari kebersamaan ini dengan sikap diammu.

Ingatkah ketika untuk pertama kali kau menyapaku dalam ukhuwah ini? Dan berlalulah waktu seiring keakraban kita yang semakin ada. Selayak Muhajirin dan Anshar, kau buat persahabatan tak hanya indah, namun para malaikat pun iri melihat kita.

Shalihah… Jangan tunggu bulan sempurna purnama, karena setiap detik yang terlewati tanpa hatimu adalah bentangan rasa yang tak pernah kuinginkan sekatnya. Bicaralah...

***

(Esok pun tiba…)
“Ukhti sayang, afwan, aku pergi tanpa pamit, karena tak ingin melihat air mata itu di pipimu.
Oya… Baru saja bertemu dengan tabah, sabar, syukur, dan istiqamah. Mereka mencari tempat persinggahan. Afwan tanpa izin, kuberikan alamat hatimu."


Uhibbuki Fillah.......

***

Allahu Akbar…
Rembulan belum lagi sempurna purnama malam ini. Namun kini engkau telah menjadi wanita sempurna. Dan… Para bidadari surga pun cemburu padamu.


>>nelladewi<<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar