Sabtu, 05 Juni 2010

Kenanglah Ibu Yang Menyayangimu...

Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Menjelang diturunkan dia bertanya kepada Tuhan, “Para malaikat di sini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup di sana, saya begitu kecil dan lemah,” kata si bayi.

Tuhan menjawab, “Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu.”

“Tapi di surga, apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi saya untuk bahagia.” Demikian kata si bayi.

Tuhan pun menjawab, “Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih berbahagia.”

Si bayi pun bertanya lagi, “Dan bagaimana saya bisa mengerti saat orang-orang berbicara jika saya tidak mengerti bahasa mereka?”.

Lagi-lagi Tuhan menjawab, “Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa yang paling indah yang pernah kamu dengar, dan dengan penuh kesabaran dan perhatian dia akan mengajarkan bagaimana cara kamu berbicara.”

Si bayipun bertanya kembali, “Dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepada-Mu?”

Sekali lagi Tuhan menjawab, “Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa.”

Si bayipun masih belum puas, ia pun bertanya lagi, “Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya?”

Dengan penuh kesabaran Tuhanpun menjawab, “Malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun.”

Si bayipun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya, “Tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi.”

Dan Tuhanpun menjawab, “Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku, walaupun sesungguhnya Aku selalu berada di sisimu.”

Saat itu surga begitu tenangnya, sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya, “Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah engkau memberitahu siapa nama malaikat di rumahku nanti?”

Tuhanpun menjawab, “Kamu dapat memanggil malaikatmu… IBU …”

Kenanglah Ibu Yang Menyayangimu

Untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika aku pergi …..

Ingatkah kawan, ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu, tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu ..

Ingatkah kawan ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu .. dan ingatkah kawan ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit

Kawan .. sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah yang dulu kau dilahirkan, kawan .. kembalilah memohon maaf pada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu. Simpanlah sejenak kesibukan-kesibukan duniawi yang selalu membuatmu lupa untuk pulang, segeralah jenguk ibumu yang berdiri memantimu di depan pintu sampai malampun kian larut.

Kawan.. jangan biarkan engkau kehilangan, saat-saat yang akan kau rindukan di masa datang. ketika ibu telah tiada ..

Tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kita .. tak ada lagi senyuman indah … tanda bahagia. yang ada hanyalah kamar yang kosong tiada penghuninya, yang ada hanyalah baju yang digantung di lemari kamarnya. Tak ada lagi yang menyiapkan sarapan pagi untukmu makan, tak ada lagi yang rela merawatmu sampai larut malam ketika engkau sakit…tak ada lagi dan tak akan ada lagi yang meneteskan air mata mendoakanmu disetiap hembusan nafasnya.

Kawan.. kembalilah segera . peluklah ibu yang selalu menyayangimu ..

Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik diakhir hayatnya.

Kawan berdoalah untuk kesehatannya dan rasakanlah pelukan cinta dan kasih sayangnya jangan biarkan engkau menyesal di masa datang kembalilah pada ibu yang selalu menyayangimu .. kenanglah semua cinta dan kasih sayangnya …

Ibu .. maafkan aku sampai kapanpun tak akan terbalas budi baikmu hanya untaian doa untukmu .. semoga Allah membalas budi baikmu.

Wahai Allah .. ampunilah ibuku dan kasihanilah ia sebagaimana ia mengasihaniku sewaktu aku masih kecil ..

Ibu .. engkau selalu berada didalam hatiku .. tiap jengkal dan hembusan nafasku semoga bahagia selalu menyertaimu.

Ibu .. aku sayang padamu .

Ibu .. maafkan aku … dari anakmu, yang selalu rindu akan pelukan dan cinta kasihmu ..

Nb: ada slidenya jg loh! dah pada pny blm??? Milikilah SEGERA, dijamin berlinangan airmata,hohoho..karena sdh kali kesekian aku memutarnya,di kali kesekian itupun pasti menitikan airmata...
>>>yg lagi mewek,nelladewi<<<

NELLA VS TAUGE....Dan hikmah diakhirnya ^_____^

Suatu pagi di akhir pekan, seorang gadis sebutlah Nella (nah loh,gue donk!) berencana akan memasak. Seperti biasa setiap akhir minggu ketika tidak ada kegiatan lain, maka Nella selalu menyempatkan diri untuk masak di kosannya. Selain untuk mengobati kebosanan lidahnya terhadap ”rasa” masakan warung juga untuk melatih kelihaian tangannya dalam meracik berbagai bumbu hingga menjadi suatu masakan yang ”enak” untuk dinikmati (baca:enak untuk lidah Nella tentu saja), maklum saat ini Nella masih dalam tahap belajar memasak, sehingga masih banyak hal yang harus terus dipelajari (hihihi,nggaya tenan).

Pagi itu Nella memutuskan untuk masak sayur bening campur-campur yang isinya tauge, bayam dan wortel. Bayam, wortel dan bumbu-bumbu telah selesai dipotong-potong dan dicuci, selanjutnya yang tersisa adalah tauge. Tauge yang dibeli Nella ternyata memiliki akar yang cukup panjang dan sedikit bertanah, bukan tauge yang telah dibersihkan dan siap langsung dimasak, sehingga mau tidak mau terlebih dahulu Nella harus membuang akar-akar tauge tersebut agar bersih dan lebih enak dipandang. Lalu mulailah Nella membersihkan tauge itu dengan cara memotong bagian akar dari batang tauge yang imut-imut dan putih itu!. Dan tentu saja hal itu harus dilakukan satu per satu, karena memang tidak bisa dibersihkan sekaligus. Baru sepuluh batang tauge yang dibersihkan Nella sudah mulai bosan, sementara masih ada setengah plastik lagi, hikkzszs.

Melihat masih begitu banyak jumlah tauge yang tersisa, Nella berfikir untuk tidak jadi mengikutsertakan tauge ke dalam sayur beningnya, ”apa lebih baik aku buang saja tauge ini yah?” fikir Nella sambil terus memandangi tauge-tauge itu karena di kosan Nella tidak ada lemari pendingin untuk menyimpan sayur dan lain-lainnya (itu dy,kos2an elit tapi lemari es aja gak ada!hmm). Mau dilanjutkan bisa-bisa habis satu jam hanya untuk membuang akar-akar tauge ini (mending pke buat tilawah!), sementara Nella masih harus mengerjakan pekerjaan lainnya. Dalam hati Nella bergumam ”ternyata memasak itu butuh ketekunan dan kesabaran, yah seperti yang saat ini aku kerjakan” (hehehe,jarang2 bergumam juga sich!). Lama Nella berfikir (sambil mlongo dikit) bagaimana caranya agar dia bersemangat melanjutkan memotong akar-akar tauge tersebut agar bisa segera selesai.

>>>>Dalam perenungan itu Nella teringat akan satu cerita di suatu negeri tentang seorang nenek yang selalu tekun memunguti setiap helai daun yang telah jatuh dan berserakan di depan halaman sebuah masjid. Pekerjaan itu ia lakoni setiap hari dengan penuh ketekunan dan kesabaran. Suatu hari ada seseorang yang bertanya kepada sang nenek: ”mengapa nenek begitu rajinnya memunguti helai demi helai dedaunan itu tanpa rasa lelah dan bosan sedikitpun?”, lalu nenek itu pun menjawab: ”karena dari setiap helai daun yang aku pungut aku iringi dengan mengucapkan istighfar sehingga tak terasa semua dedaunan itu telah habis aku bersihkan”.

Teringat cerita itu, kemudian Nella memutuskan untuk melanjutkan membersihkan akar-akar tauge sambil mengiringi pada setiap akar tauge yang dipotong dengan ucapan ”astaghfirullah”. ”Daripada fikiranku melayang kemana-mana lebih baik aku ucapkan istighfar dari setiap batang tauge yang aku bersihkan” fikir Nella saat itu. Dan tidak sampai setengah jam kemudian ternyata tinggal lima batang tauge yang terdapat di dalam plastik, dan dengan mengucap alhamdulillah akhirnya batang tauge terakhir pun terselesaikan dengan sempurna. Lalu dengan perasaan tenteram dan senang Nella pun bergegas melanjutkan untuk menyelesaikan memasak sayur bening miliknya(dengan hasil yg memuaskan!Nella gt loh,masak mah keciiiiiiiiiiiillll!!!). *ya ampuunnn,narsis!

::::Alangkah indah ya jika setiap nafas kehidupan kita selalu diiringi dengan mengingat-NYA, melalui media apapun jika kita mau maka insyaALLAH kita bisa. Tak perlu menunggu tua, tak perlu menunggu sakit, karena toh kita tak pernah tahu kapan sang waktu dunia akan tertutup untuk diri kita. Di atas semua itu manusia memang sering kali lupa, karenanya saling mengingatkan adalah hal yang paling bijaksana. Semoga masih ada waktu tersisa untuk kita, amiin!:::

>>>nelladewi<<<

Hanya Note Biasa Tuk Orang Yang Luar Biasa...

pagi ini, di jogjaku tercinta. aku dikagetkan oleh bunyi nada smsku. terbangunku dari peraduan. kulihat jam dinding menunjukkan jam 3 dini hari. kubaca pesan itu. subhanallah.. sms cinta. sms ini yang membangunkanku atas ijin allah swt. sms ini ditunjukkannya untukku. kubalas pesan itu dengan riangnya. "jazzakillah ukhtiku." untaian sms penuh cinta dari saudariku membuatku terus terpacu untuk membalasnya. "aku harus bisa membalas cintanya!!" azzamku dalam hati. kuberanjak dari tempat tidur menuju tempat curhat favoritku ma allah.

keesokan harinya,

"tiiiit... tiiiittt.... tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiitttttttttttttttttttttt" suara nada sms itu membangunkanku tepat pukul 3. "siapa sech sms malam2?? gak tahu apa orang ge mimpi ke ***** ( sensor...)"gerutuku dalam hati, maklum pagi itu aku baru tidur jam 1 biasa kejar setoran hehehe.. . kubuka sms itu. masya allah??? sms cinta lagi? huuuuFtt.. npa diriku selalu jadi yang di- bukan yang me-??? dasaaarrrr makhluk pasivers. dengan langkah terseok2 aku berusaha bangun dari tempatku. ngantuk tapi aku harus bisa. besok akan ku balas cintamu ukhtiku.

hari kesokan harinya lagi

tak lain beda dengan aku yang kemarin dan kemarinnya lagi. "tuliiiiilutttt.. tuliiiiiiiiiiiluuuuuuuuuuuuutttttt " terus berbunyi. sms cinta itu terus berdatangan dan membangunkanku. aku berusaha muhasabah diri. apa yang salah denganku? aku terus dibangunkannya. cintanya teru bersamaku. aku maluuuu..!!!!

keesokan harinya lagi, dan lagi...

aku menemui ukhti yang selalu mengingatkanku untuk senantiasa ingat kala waktu indah itu tiba.

"assalamualaikum, ukhtiku... apa kabar?"tanyaku sambil menyalami seorang gadis berkerudung merah( eiiiitss... bukan lagu looH... ) yang berbaring diatas kasur itu.

"alhamdulillah, allah masih memberiku kesempatan menghirup udara hari ini. inilah salah satu nikmat yang masih tersisa untukNYa buatku." jawabnya dengan senyum terkembang di wajahnya.

"ukhti.. ana mw nanya nich..? mengapa anti selalu saja tak lelah membangunkan ana tiap pagi? ana ingin sekali membalasnya, namun. tugas dan kegiatan lainnya membuatku tidur larut sehingga sering lupa bersyukur padaNya di waktu2 indah itu." tanyaku padanya.

"anti bangunkah setiap kali ana bangunkan?"tanyanya padaku

"ya ukhti. ana bangun. tapi ana ingin sekali bergiliran membangunkan anti, tapi selalu saja sulit bangun"

"ukhti, tubuh ana hanya bisa berbaring di tempat tidur bisa saja suatu saat ana tidak bisa bangun menghirup udara pagi. setiap kali ana berdoa padaNya untuk membuat sisa hidup ana bermanfaat bagi orang lain. dengan setiap bangun ana masih diberi nafas oleh allah, setiap itu pula ana ingin membuat hidup ana bermanfaat walau itu hanya bentuk kecil. ana ingin berbagi cinta dengan saudari2 ana dimanapun. makanya setiap ana bangun, ana ingin mengajak saudari2 ana untuk sama2 shalat lail. itu hanya bingkisan cinta terkecil ana buat anti dan teman2. semoga dengan ana membangunkan antunna bisa membuat sebiji zarah amalan baik buat ana kelak di akhirat. ana tidak tahu kapan nikmat nafas ini akan terus ana nikmatin tapi percayalah ukhti, apa yang ana perbuat karena ana mencintai anti karena allah."

"subhanallah ukhti.. jazakillah khoiran katsiran. barakallahu fiik ukhti. semoga rahmat dan cinta allah akan terus menyertai anti sampai kapanpun." kataku sambil meneteskan air mata.

aku begitu malu terhadapnya. dy lah salah satu kunang2 kecil dalam kehidupanku. kunang2 yang terus bersinar sampai kapanpun walau saat ini kunang2 kecil itu telah menghadap allah lebih dahulu. semangatnya untuk memberi cinta terus tertanam dihatiku. selamat pergi kunang2 kecilku. semoga allah memberimu tempat terindah disisinya.



tulisan yang kubuat khusus untuk kunang2 kecil hidupku yang akan terus bersianar dihatiku. kunang2 kecil yang menerangiku dengan cahaya ilmu ilahi. kunang2 yang tetap terus bertahan dalam kondisi bagaimanapun. kunang2 yang selalu berada di kegelapan untuk membagi sinarnya dengan orang disekelilingnya. karenanya aku ingin berbagi sinar dengan yang lain. karenanya aku menjadi semangat berbagi ilmu yang dia berikan untukku sebagai kado cinta.

Nb: Teruntuk kunang2 kecilQ...Semoga Allah selalu menyayangimu seperti diriQ yang sungguh sangat menyayangimu *lebay bgt susunan kata2nya...

>>>nelladewi<<<

Diperbarui sekitar 2 bulan yang lalu · Komentari · Tidak Suka

Test 1 Jam ~~> MENUNGGU....(Bener-bener deeeeeeeh...MENGUJI!)

“Tunggu sampai saya datang”
Hanya itu pesan terakhir yang disampaikan saat bikin agenda
‘ngedate’ pertama dengan mba yang profesional ini.

Menunggunya?
Mmm…bukanlah masalah, mengingat lebih sulitnya bikin agenda bersama beliau.
Lagian toh memang saat ini aku yang benar2 butuh ilmunya.

Jam 9 tepat
Di Sebuah Masjid Kampus yang cukup Famous di Jogja
Aku duduk
menunggu…yups benar2 menunggu.

Suasananya ramai,
namun sejuk, benar-benar masjid yang nyaman.

5 menit
berlalu…kubaca buku

hmm…22 menit
sudah, kututup buku

MP3 player ikut
bermain mengalunkan suaranya Shoutul Harokah

Tangan bermain menuliskan
kata2 kagum dalam lembaran buku catatan spesial.

45 menit sudah!

mainkan
HP…basa-basi dengan orang…baca buku lagi….,ngelamun. Mmm, bosan juga gak
sih menunggu! Bahkan sudah berapa folder mp3 yang mengalir…

Yups…tepat satu
jam. Akhirnya mba datang dengan sikap arifnya.
“sudah lama ya?” aku hanya tersenyum.
“hmm…saya sudah datang loh tepat jam 9” (maksudnya?? Waduh, kayaknya ngerasa dikerjain nih…)
“saya duduk disamping sana, memantau adik dari kejauhan”…(waduh!) “Pelajaran
mba kali ini tentang amanah dan waktu. Rupanya kamu mencatat point amanah
saya… ‘tunggu sampai saya datang’. Kesabaran menunggu…atau tepatnya melatih
kelak taat pada pimpinan, catat: ‘yang beriman’.
Saya biarkan adik menunggu selama 1 jam. Kiranya saya dapat melihat 1 jam yang luang itu adik
gunakan untuk apa. memanfaatkan waktu adalah point terpenting menentukan
kesuksesan seseorang”
bla…bla…bla…


Mmm… pelajaran
yang cukup mengesankan.



Kutulis:
saat menunggu… Sobat, kau tidak sedang mengetesku khan? Tapi cukup aku merasa
sedang dipantau Yang Kuasa dengan waktu
luangku menunggumu disini…semoga tidak sia-sia! (Maksudnya juga…cepetan
donk datengnya!)


>>>nelladewi<<<

Kabar Baik Bagi Yang Merasa Tidak Cantik ^___^v

Kabar baik buat yang Merasa kurang cantik? Kurang tinggi? Begenk? Kegemukan? Kulit Gelap, Kurang Pintar, Kurang Hapalan, dsb… Ternyata Semua itu tidak boleh dijadikan alasan penghambat karir, justru sebaliknya sebagai pelicin/sogokan penunjang Karir.


Contohnya banyak pelawak yang “katanya” berwajah “jelek” “kurang ganteng” ternyata justru laris beruntung mendapat berkah lewat fisik yang unik. Ada yang
· Mulut/Giginya monyong Maju,
· Kulit Irenk Hitam
· Badan Gembrot Kegemukan
· Badan Pendek Kecil atau Imut
· Rambut Keriting seperti handuk
· Bibir Dower Maju dsb
  • Mereka menjadi menonjol dalam penampilan dan bila ditunjang prestasi yang bermanfaat bagi orang banyak maka rezeki akan mengalir bagai air.


  • Contoh lainnya: Orang Indonesia yang berkulit gelap ternyata lebih beruntung karena kulitnya yang coklat membuat kecil resiko terkena kanker kulit walau terpapar banyak sinar matahari yang menyengat di daerah tropis.

  • Allah menciptakan Dunia ini dengan unik, Setiap keadaan adalah yang paling pas dengannya. Apakah Anda ingin jadi Artis Terkenal? Saya malah membayangkan nggak enaknya yaitu:
    · digosipin,
    · nggak ada privasi
    · didengki pesaing/lawan dan lain-lain.
    Jadi Nggak semua orang ingin jadi artis, atau tokoh yang Terkenal.


  • Kalau kita tidak pandai dan tidak teliti menghitung angka, maka jangan memaksakan diri menjadi akuntan. Kita bisa memilih profesi lain yang pas dengan diri kita. Mungkin kita lebih cocok jadi penulis (pandai merangkai kata), atlet (bila fisik atletis dan senang bergerak), atau seniman lukis (pendiam, pemalu yang senang menggambar).

    Yang penting, kita berdoa
    Semoga Allah menjadikan kita bisa menjadi yang pas dan yang terbaik di bidangnya sehingga berprestasi sangat menonjol dan layak dibayar mahal /digaji tinggi.

    Aamiin…

    Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya …..(QS 2 ayat 286)

    ::>Afwan...Ku Berikan Alamatmu Pada Mereka,Ukhti<::

    Rembulan belum lagi sempurna purnama malam ini. Ketika lekat kutatap mata sayu itu di bawah sinarnya. Ada semburat asa yang memancar kuat di sana. Adakah engkau akan jujur padaku tentang kini yang sedang kau alami? Sementara 10 menit telah berlalu diisi sunyi dari kebisuan hatimu.

    Ada apa, sahabatku? Bagilah gundahmu agar dapat ku mengerti dirimu saat ini. Karena hanya rasa yang meraba bahwa hatimu tak berada di tempat ini. Jangan pagari kebersamaan ini dengan sikap diammu.

    Ingatkah ketika untuk pertama kali kau menyapaku dalam ukhuwah ini? Dan berlalulah waktu seiring keakraban kita yang semakin ada. Selayak Muhajirin dan Anshar, kau buat persahabatan tak hanya indah, namun para malaikat pun iri melihat kita.

    Shalihah… Jangan tunggu bulan sempurna purnama, karena setiap detik yang terlewati tanpa hatimu adalah bentangan rasa yang tak pernah kuinginkan sekatnya. Bicaralah...

    ***

    (Esok pun tiba…)
    “Ukhti sayang, afwan, aku pergi tanpa pamit, karena tak ingin melihat air mata itu di pipimu.
    Oya… Baru saja bertemu dengan tabah, sabar, syukur, dan istiqamah. Mereka mencari tempat persinggahan. Afwan tanpa izin, kuberikan alamat hatimu."


    Uhibbuki Fillah.......

    ***

    Allahu Akbar…
    Rembulan belum lagi sempurna purnama malam ini. Namun kini engkau telah menjadi wanita sempurna. Dan… Para bidadari surga pun cemburu padamu.


    >>nelladewi<<

    TUKANG MIE MAIN FACEBOOK (Nyengir.....Rehat Sejenak yah)

    *Nella dapat artikel lucu ini di saat sedang browsing2 refrensi untuk tugas sekali membacanya saat itulah spontan ku termehek-mehek..eh..maksudnya terbahak-bahak...
    Naaaaaaaaahhh...tuk kawan2,silahkan menikmati !!!^^


    Kejadian ini bermula ketika secara tak sengaja aku berpapasan dengan tukang Mie Ayam keliling yang biasa beredar di depan rumah. Siang itu, kulihat dia tengah berasyik masyuk di pinggir jalan, cekikikan sambil melihat sesuatu yang ada di tangannya. Bahkan saking asiknya, gerobak mie ayam itu ditinggalkannya begitu saja, seakan mengundang pemulung jail untuk mengangkutnya

    Karena penasaran, diriku pun bertanya

    "Mas Jason (panggil saja demikian, karena dia sering dipanggil Son ama pelanggannya "Son.. mie ayamnya siji maning sooon.."), sedang apa kok asik bener
    di pojokan?" tanyaku

    "Eh mas ganteng...( satu hal yang aku suka dari Jason adalah : Orangnya suka
    bicara Jujur!), ini mas, lagi update status!!..."

    WADEZIG!!

    "weehhh... njenengan fesbukan juga to??" tanyaku heran

    "Ya iyalah mas... hareee geneee ga fesbukan?!.. .
    Lagian kan lumayan juga buat menjaring pelanggan lewat fesbuk, kata pak Hermawan Kertajaya kan dalam berdagang kita harus selalu melakukan diferensiasi termasuk dalam hal pemasaran mass.. "

    GLEK!! kalah gw
    Gw yang sering naik Kereta ke jawa aja gak tau kalo ada yg namanya Hermawan
    Kereta Jaya

    "emang mas statusnya apa?" tanyaku penasaran

    "nih mas aku bacain :
    Promo Mie Ayam, beli dua gratis satu mangkok, beli tiga gratis nambah kuah, beli
    empat gratis timbang badan... takutnya anda obesitas... segera saya tunggu di
    gang Jengkol, depan tengkulak Beras Mpok Hepi.
    Mie Ayam Jason : Melayani dengan Hati... ampela, usus dan jeroan ayam lainnya.."

    GUBRAK!!
    Dua kosong untuk mas jason....
    Gw yg uda lama fesbukan aja ga bisa bikin status se atraktif dia..

    Tapi ada yg aneh pas kulirik ke henpon yang dia pake aku kira henponnya blekberi
    atau minimal nokia seri baru yang uda bisa pake internetan.
    Selidik punya selidik, ternyataa... henponnya lawas bin jadul... HP yang masih
    monokrom, suara belum poliponik, dan masih pake antena luar kayak radio AM

    "mas, tapi kok bisa update fesbuk pake henpon sederhana gitu? (bahasa halusnya
    henpon lawas)
    Gimana caranya??

    "Owwh.. gampang mas, saya tinggal nulis statusnya lewat SMS lalu kirim ke Tri?
    jawab dia datar

    "Ohh.. mas nya pake Kartu Three ya? Yang gratis internetan itu?"

    " Bukaaaan mas, Tri itu lengkapnya Tri Ambarwati...
    Dia itu pacar saya, sama-sama dari Tegal, yang kerjaannya jagain Warnet 24 Jam!
    Jadi kalo butuh update, tinggal sms dia aja nanti dia yang gantiin status saya,
    Lha wong dia tiap hari di depan komputer jagain warnet. Paling sebagai
    balesannya saya gratisin mie ayam seminggu sekali... murah to..."

    Mendadak kepalaku pusing
    Bagaikan menderita dehidrasi akut sekaligus hipotermia tingkat tiga, aku limbung
    mendengar jawaban spektakuler dari mas jason...
    BRUK!!

    "lho mas.. mas... jadi beli mie ayam ndak...kepriben iki?"

    MAU UPDATE STATUS GRATIS
    PAKE TRI

    MAU???

    .:: Goresanku, Ramadhan 2 Tahun Lalu... ::.

    Ramadhan 2 tahun lalu....
    Ku tulis dengan linangan air mata dan doa yang tiada henti dari bibir ini tuk sang bunda tercinta.
    Pengganti diri yang tak bisa membersamai di kala ia bersedih... Walauun demikian kutahu ada Allah yang selalu menjaganya labih baik dari penjagaanku terhadapnya.

    ***

    Bismillah...
    Hari ini Ku terbangun cukup pagi. Entah kenapa mataku terbuka saat jarum jam menunjukan pukul 02.30 WIB. Aku terdiam sejenak… dan kemudian seperti tersadarkan untuk segera Tahajud. Ya benar, tahajud! Hal itu yang telah ku niatkan sedari malam. Aku tahu,mungkin satiap malam aku melakukannya…tapi setelah mendapat telepon dari umi semalam, sungguh aku ingin segera Tahajud. Aku ingin segera mengutarakan curahan hatiku pada Kekasihku.
    Semalam umi menghubungiku. Sebenarnya beliau sudah ingin melekukannya sedari sore, sayangnya saat itu aku sedang menghadiri Talk Show yang diadakan oleh panitia RDK Maskam UGM. Oleh karena itu beliau berjanji untuk kembali meneleponku setelah acara. Saat umi menelapon,aku sedang berada di warnet, sedang berdiskusi dengan teman.
    Ponselku bergetar dan saat ku lihat, tercantum tulisan umi di layar… ada apa gerangan umi meneleponku larut malam. Maklum saat itu sudah pukul 22.30 WIB dan perbedaan waktu antara Jogya dan Papua cukup jauh, yakni 2 jam. Ponsel segera kuangkat. Terdengar suara umi mengusap telinga… ada yang berbeda dengan suaranya. Suara yang biasanya keras dan semangat, semalam terdengar lembut dan rapuh. Hati bertanya-tanya,ada apakah gerangan??? Seperti biasa,umi menanyakan agenda yang kulakukan hari ini dan akupun menjawab ala kadarnya karena saat itu aku juga masih sibuk membalas YM dari teman chatku. Pembicaraan berlangsung seperti biasanya, sampai akhirnya beliau mengatakan “Nak, kalau ingin menelepon rumah, lewat nomor mama saja ya…” terbersit di pikiranku, sebab musabab umi mengatakan hal itu. Aku yang semula tidak terlalu ingin tahu, menjadi penasaran. Tanpa menunggu lama, langsung saja kutanyakan mengapa umi berbicara seperti itu. Beliaupun hanya menjawab,” Gak apa-apa kog. Cuma lain kali kalau mau menghubungi orang-orang rumah, langsung ke nomor mama saja”. Aku masih tidak mengerti,umi juga tidak ingin menjelaskan secara rinci. Aku belum puas dengan jawaban umi yang menurutku masih menggantung itu… Aku terus menanyakan pada beliau. Memang tidk to the point,tapi akhirny beliau mengatakannya juga… Ternyata alas an yang cukup membuatku kaget. Dan akupun menjadi menyesal menanyakan hal itu padanya. Ya,Allah kuatkanlah bundaku, doaku dalam hati…
    Masalah itu terkuak lagi, yang semula sempat surut ketika menjelang Ramadhan. Mulutku sibuk beristighfar ketika mendengar suara umi yang sayup. Apalagi yang bisa kulakukan selain terus berdzikir dan berdoa untuk bunda… saat ini aku jauh darinya.. tak ada yang bisa kulakukan selain terus menerus mendoakannya..
    Tahajudku…
    Aku sampaikan seluruh kegundahanku pada Rabbku… luka yang sempat tertutup, kini terbuka kembali. Tak terasa air matapun berlinang…

    Ya Rabb, sungguh hanya Engkau yang Maha Mengetahui… Engkau tahu apa yang sedang dirasakan oleh umi hamba di sana sementara hamba tak tahu. Engkau tahu seberapa kuatnya dia di saat datang Ujian dariMu. Engkau juga tahu seberapa besar pengorbanannya untuk terus mempertahankan rumah tangganya. Semoga semua itu dapat Kau hitung pahala baginya di saat datangnya hari Penghisaban.
    Ya Rabb, sungguh hanya Engkau Yang Maha Perkasa… Berikanlah kekuatan pada Bunda agar bisa tabah menghadapi berbagai cobaan dariMu. Berikanlah padanya ketabahan dan ketegaran agar tak tumbang saat badai kesulitan datang menghampiri.

    Ya Rabb, sungguh hanya Engkau Yang Maha Pengampun… Ampunilah semua kekhilafan Orang Tua hamba. Baik yang disengaja maupun tidak. Jika terdapat banyak luput yang mereka lakukan dalam membesarkan kami, sungguh semata-mata hanya karena mereka manyayangi kami.
    Tahajud yang berlangsung tak terlalu lama itu, cukup membuat diri ini tenang. Setelah tahajudpun, langsung ku buka mushaf Al-Quran. Dan itu membuatku semakin tersadar bahwa hanya dengan cara inilah hatiku tentram. Kurasakan kebesaran Allah yang terus menemaniku setiap saat. Dan kurasakan Allahku sangat dekat….dekat sekali. Walau tak dapat kulihat, aku yakin Dia terus menjagaku…


    ***

    Airmataku tak berarti apa-apa jika dibandingkan kesedihanmu.
    Tak ingin ku lihat kau menitikan air mata lagi.
    Sedih karena kau akan semakin jauh...Belum usai baktiku padamu,sudah mengharuskan diri terpaut jauh darimu...
    Tapi doaku selalu dekat...sangat-sangat dekat!
    Dan sedekat itulah Allah yang selalu bersamamu,bunda...



    >>>nelladewi<<<

    ^^Jalinan Komunikasi di atas Meja Makan^^

    >>>Kali ini,yuk Qta ngobrol2 soal makanan...lho??? Maksud nella tentang harmonisasi Qta saat makan dengan keluarga ^^. Oh ya kawan,kayak apa sih kalian kalau lagi makan bareng dengan ayah,bunda,kakak dan adik di rumah??? Pasti rameee kan...

    Makan….adalah proses dimana seseorang berusaha untuk mempertahankan kehidupannya, me-refill kemampuan diri untuk kemudian beraktifitas di waktu berikutnya. Dimana makan secara biologis, kimiawi, fisiologi bahkan secara matematika sekalipun amat dibutuhkan oleh seorang manusia, hewan, tumbuhan dan setiap makhluk yang menyatakan dirinya “makhluk hidup”.
    Namun, sisi indah dari proses ketika makan adalah saat acara makan menjadi suatu ajang komunikasi dari hati ke hati, investigasi ringan, laporan harian, sampai review kondisi terkini dari setiap peserta makan itu sendiri.

    Aih…aneh-nya sudut pandang tulisan ini... *he..he….* Tapi, sungguh ! sebenarnya tulisan ini hanya ingin mengulik sedikit tentang ‘kecemerlangan’ makan bersama. Makan bersama keluarga inti, makan bersama keluarga besar, makan bersama teman, bahkan makan bersama calon keluarga besan (kyaaaaaa..kalo untuk yang ini saya pass dulu…soale ndak berpengalaman he..he…).
    Duduk bersama dalam sebuah ruangan, membicarakan suatu hal yang berat terkadang terasa seperti sebuah ‘pengadilan’ kecil bagi seseorang. Karena ia merasa terhakimi, tertuduh, tersangka dan ter-pojokkan dalam berbagai situasi berat yang menghimpitnya..maka tatkala kumpulan itu justru berada di ruang makan, tak perduli besar ataupun kecil, mewah ataupun sederhana minimalis, suasana akan menjadi begitu hangat, kondusif dan ‘tersamarkan’ dari pengadilan kecil yang mengerikan.
    Ketika seorang anak berada di meja makan ‘berjuang’ dengan ayam panggangnya, sup makaroni-nya atau bahkan dengan martabak mesirnya (ahayyyyyyy rindu dengan martabak satu ini…glek..glek..) dan di saat yang sama orang tuanya dengan aktif bertanya tentang bagaimana sekolahnya, teman-temannya, guru-guru, pelajaran yang diberikan. Ia tidak akan merasa bahwa ia sedang ‘diinvestigasi’ oleh orang tuanya. Apatah lagi jika suasana yang terbangun adalah suasana santai penuh keceriaan. Ia takkan merasa bahwa orang tuanya saat itu sedang meng’investigasi’ dirinya sekaligus disaat yang sama membangun sebuah ‘jembatan hati’ antara anak dan orang tua. Jembatan komunikasi yang akan mengajarkan seorang anak untuk selalu terbuka kepada orang tuanya dalam segala hal….segala hal.

    Alangkah riuh rendahnya tatkala seluruh keluarga besar berkumpul, dari pihak ayah ataupun ibu atau bahkan keduanya dalam suatu acara ‘makan’ yang hangat. Karena dari sana, akan muncul berbagai macam informasi, ide-ide baru bahkan bisnis baru yang dapat memberikan kebaikan untuk semua pihak.
    Tatkala sebuah ruangan kecil berisi 5- 6 orang remaja duduk bersila sambil menikmati makan malam mereka. Maka, sesungguhnya mereka sedang merenda sebuah ‘networking’ akan masa depan. Menjalin persahabatan tak semudah menemukan seorang musuh, seperti yang selalu dikatakan pepatah. Persahabatan erat kaitannya dengan mengembangkan sayap kebaikan seperti seorang penjual parfum ataukah mengikat seseorang dengan kukungan ide buruk layaknya berteman dengan seorang pandai besi. Persahabatan yang dirangkai sejak usia belia tak jarang dibangun dari rasa kebersamaan, rasa kenyamanan dan rasa kepercayaan. Inilah yang memantapkan rentangan tali dari tali yang hanya berjenis rapia hingga menjadi tali tambang yang kokoh.

    “Komunikasi”..komunikasi yang terbangun untuk mewujudkan saling pengertian adalah jembatan yang kokoh untuk menjalin hubungan baik hubungan terhadap orang tua, saudara, teman, bahkan seorang musuh sekalipun [karena tak jarang, melihat diri kita dalam perspektif seorang musuh justru dapat mengevaluasi diri kita sendiri]. Media, makan bersama selalu menarik untuk digunakan sebagai jembatan komunikasi antar seseorang yang satu dengan yang lain. Barangkali karena itulah, ketika seorang calon mertua ingin melihat ‘sosok’ calon menantu-nya, ia akan mengajaknya makan malam. Saat seorang pebisnis ingin mempermudah urusan bisnis, ia pun akan mengajak partnernya makan siang di suatu tempat. Dan bagaimana, seorang anak merasa nyaman bercerita tentang kesehariannya di atas meja makan ketimbang berada di ruang tamu saat menonton televisi [karena fokus utama dari ruang tivi adalah untuk menonton televisi, bukan begitu ?]


    Hingga mengobrol saat makan, rasanya bukanlah suatu hal yang salah, bukan ?

    >>>nelladewi<<<

    *___*IBADAH VERSUS HOBBY*___*

    Bismillah...
    Menatap diri sendiri yang nampaknya masih butuh reparasi sana-sini *jam kali!
    Mending juga jam,setelah direparasi langsung terlihat perbedaannya...Lha Qta??? Macam mana dengan Qta???


    ***

    Sedekah VS Belanja

    Lucu ya, uang Rp 20.000-an kelihatan begitu besar bila
    dibawa ke kotak amal masjid, tapi begitu kecil bila
    kita bawa ke supermarket. Jujur saja, kalimat ini
    begitu kena banget (khususnya kepada saya sendiri).
    Gimana nggak, kadang seringnya di antara kita ngisi
    kotak amal di masjid dengan uangrecehan. Makanya, kalo
    pas kotak amal diedarin ke jamaah yang duduk berderet
    rapi di shaf-nya masing-masing suka terdengar bunyi
    nyaring tanda uang recehan jatuh menimpa benda keras
    (apalagi kalo kotaknya terbuat dari kaleng, lebih
    keras bunyi gemerincingnya)

    Mungkin uang itu pecahan seratus, lima ratus, atau
    seribu rupiah yang logam. Tapi bukan berarti nggak
    boleh beramal dengan jumlah seperti itu. Jika ikhlas,
    insya Allah dapet pahala juga dong. Begitu pun
    sebaliknya, meski yang dimasukkin pecahan lima puluh
    ribu tapi nggak ikhlas kan sayang juga ya? Mendingan
    ngasih lima puluh ribu dan ikhlas kan?

    Hehehe.. itu sih, bagus banget ya. Terlepas dari
    nilai “ikhlas”, kita coba renungkan aja dikit ya,
    betapa kita masih merasa “pelit” untuk bersedekah.
    Padahal itu buat kita juga amalannya disisi Allah.
    Tapi, kita harus merasa “royal” kalo jajan or belanja
    di mal. Bawa uang 50 ribu rupiah aja serasa masih
    kurang. Iya nggak? Kalo saya pernah ngerasa demikian.

    Astaghfirullah…Semoga kita, bisa seperti Abdurrahman
    bin ‘Auf dan sahabat Rasul lainnya yang seperti nggak
    sayang sama harta. Mereka sedekahkan hartanya untuk
    urusan dijalan Allah dengan sangat banyak (menurut
    kita).

    Ngaji VS Nonton Sepakbola

    Lucu ya, 45 menit terasa terlalu lama untuk dengerin
    pengajian, tapi betapa pendeknya waktu itu untuk
    nonton pertandingan sepakbola Yap, memang kadang lucu
    abis, kalo dengerin pengajian mah rata-rata dari kita
    baru lima menit berlalu aja mata kita udah
    merem-melek. Ngantuk! Apalagi kalo sampe harus 45
    menit, wah jarang-jarang deh yang bias bertahan dengan
    penuh semangat dan aktif dengerin dan bertanya kepada
    nara sumber pengajian. Tapi kalo kita nonton
    pertandingan sepakbola ditelevisi, waktu “setengah
    main” itu terasa pendek banget. Kita terhipnotis oleh
    aksi bintang-bintang lapangan hijau pujaan kita. Kita
    pun betah menikmatinya. Nggak terasa, 45 menit berlalu
    singkat banget. Lucu ya? ***

    Doa VS Ngobrol

    Lucu ya, seringnya kita susah merangkai kata untuk
    dipanjatkan saat berdoa kepada Allah SWT, tapi betapa
    mudahnya cari bahan obrolan bila ketemu teman dan
    kata-kata dari mulut kita begitu lancar mengalir. Hmm…
    abis shalat aja, kadang banyak di antara kita yang
    buru-buru pulang dari masjid atau mushala. Berdoa
    seperlunya dan mungkin doanya monoton alias yang
    diucapkan yang itu-itu aja (bosen nggak sih?). Okelah,
    mungkin di antara kita ada keperluan sehingga begitu
    selesai shalat berjamaah, berdoa sebentar dan keluar
    dari masjid. Nggak apa-apa, karena sebetulnya berdoa
    sunnah hukumnya. Cuma, di sini kita sedikit aja
    merenung dan evaluasi diri : “Apa iya kalo kita berdoa
    meminta kepada Allah begitu singkatnya? Begitu
    buru-burunya? Dan nggak pandai merangkai kata dalam
    berdoa untuk ‘memikat’ Allah SWT?” Emang iya sih,
    Allah Maha Tahu apa yang diinginkan hambaNya dalam
    berdoa, tapi adabnya kan kita kudu sopan. Wong sama
    orang aja kita sopan dan menghargai. Iya nggak? Tapi
    lucunya pas kita ngobrol bareng teman-teman, ada beban
    dan lepas aja, gitu. Lain kali ye hawanya? Lucu juga
    tuh. ***

    Sepakbola VS Shalat

    Lucu ya, betapa serunya perpanjangan waktu
    dipertandingan sepakbola favorit kita, tapi betapa
    bosannya kita bila imam shalat tarawih bulan Ramadhan
    kelamaan bacaannya. Eh, jujur aja nih, terutama kalo
    nonton sepakbola dipertandingan final. Kalo hasilnya
    seri di waktu normal, maka diadakan perpanjangan
    waktu. Nah, banyak di antara kita yang betah
    menikmatinya. Apalagi kalo sampe nontonnya berjamaah
    di kafe. Dijamin seru abis. Tapi, kalo bacaan ayat
    dari sang imam pas sholat tarawih panjang dikit aja,
    kita langsung pegel-pegel, dan nekat ngejatuhin ‘talak
    tiga’ untuk nggak shalat di masjid itu lagi kalo
    imamnya orang tersebut. Walah? Itu sebabnya, masjid or
    mushala yang melaksanakan shalat tarawih berjamaah
    dengan imam shalatnya yang biasa ngebut dengan
    kecepatan tinggi dalam membaca ayat, pasti membludak
    jamaahnya. Ckckck.. betapa banyak dari kita yang
    pengennya instan dan serba cepat dalam hal ibadah. ***

    Baca al-Qur’an VS Baca Novel

    Lucu ya, susah banget baca al-Qur’an 1 juz saja, tapi
    baca novel best sellers 100 halaman pun habis dilalap
    dalam sekejap dan kita merasa enjoy. Hihihi.. iya juga
    ya? Waktu sekolah dulu saya bareng temen-temen pernah
    baca Wiro Sableng yang judulnya “Petaka Gundik Jelita”
    dan “Lima Iblis dari Nanking” antara 1 sampe 2 jam.
    Dan itu harus ngorbanin baca Fessenden & Fessenden
    yang nulis Kimia Organik. Padahal besoknya mo ujian
    kimia. Baca al-Qur’an? Hmm.. satu halaman kayaknya
    udah merasa “beruntung” deh. Ckckck… kenapa ya? Lucu
    sekaligus sedih kalo mengenang ini. Rahasianya apa?
    Mungkin kalo bacaan al-Qur’an cepet bosen karena nggak
    ngerti artinya. Mungkin juga. Eh, tapi ada juga teman
    yang asyik banget baca Harry Potter edisi bahasa
    Inggris-nya sampe berjam-jam kok. Ya, kita sih
    khusnudzan saja, mungkin juga baca al-Qur’an pun doi
    sanggup berjam-jam dan berjuz-juz. Tapi umumnya, kita
    suka cepet bosen kan baca al-Qur’an lama-lama? Lebih
    sregep baca novel, baca komik, atau lainnya.
    Eh, bukan berarti nggak boleh lho. Silakan aja baca
    novel. Ini juga sekadar renungan, bahwa ternyata kita
    lebih susah dan lebih banyak malasnya untuk baca
    al-Qur’an ketimbang baca bacaan lainnya. Tul nggak?

    ***

    Konser Musik VS Shalat Jum’at

    Lucu ya, orang-orang pada berebut untuk dapetin tempat
    di barisan paling depan ketika nonton konser musik,
    tapi berebut cari shaf paling belakang bila shalat
    Jum’at agar bisa cepat keluar.
    Coba deh tengok acara konser musik di televisi, banyak
    orang rebutan untuk mendapatkan ’shaf’ terdepan biar
    bisa ngelihat dengan jelas bintang pujaannya,
    syukur-syukur kalo sampe bisa salaman. Kalo pun harus
    bayar, banyak di antara kita yang rela ngeluarin duit
    untuk nebus tempat strategis di arena konser. Tapi pas
    shalat Jum’at mah, nyari tempat dishaf paling belakang
    biar cepet keluar, atau paling nggak nyari dinding or
    tiang untuk nyender. Lucu ya? ***

    Dakwah VS Gossip

    Lucu ya, susahnya orang diajak untuk partisipasi dalam
    dakwah, tapi mudahnya orang berpartisipasi dalam
    menyebar gossip. Ckckck… untuk ngajak dakwah susahnya
    setengah hidup. Alasannya macem-macem. Entah dengan
    alasan karena belum cukup ilmu, atau karena malu.
    Sehingga bikin lidah kelu. Tapi begitu ada yang
    ngomporin untuk ngegossip, lidahnya langsung fasih dan
    ikut nyebarin lagi. Wuih, aneh ya? Lucu ya? Padahal,
    tentu saja, nilai perbuatannya lain banget. Kalo
    dakwah insya Allah dapet pahala, tapi ngegossip?
    Selain dibenci orang, juga dibenci Allah SWT.
    Amit-amit deh. Tapi, kenapa banyak di antara kita yang
    hobi ngegossip ketimbang semangat dakwah? Semoga
    menjadi renungan…

    Media Massa VS al-Qur’an

    Lucu ya, kita begitu percaya banget pada apa yang
    disampaikan media massa, tapi kita sering
    mempertanyakan apa yang disampaikan al-Qur’an. Jujur
    saja, media massa saat ini menjadi salah satu kekuatan
    untuk melakukan perubahan sosial, politik, ekonomi dan
    sebagainya. Banyak dari kita yang percaya begitu saja
    dengan apa yang disampaikan media massa. Kasus
    peledakkan bom di London awal Juli lalu, media massa
    hampir di seluruh dunia langsung “menuding” Islam dan
    kaum muslimin berada di balik serangan tersebut.
    Eh, kita yang baca, banyak juga yang kemudian
    terprovokasi dan ikut-ikutan menjatuhkan vonis kepada
    Islam dan umatnya. Apa nggak bahaya banget tuh? Tapi
    kita, kaum muslimin, ada juga yang masih
    mempertanyakan apa yang disampaikan oleh al-Qur’an.
    Isinya diutak-atik dan dipersepsi sendiri demi
    keuntungan dan tujuan tertentu. Kebalik-balik memang.
    Padahal, dalam surat al-Baqarah ayat 2 saja Allah SWT
    sudah menjamin bahwa al-Qur’an itu “laaroiba
    fiihi”alias tidak ada keraguan di dalamnya. Nggak cuma
    itu, ayat tersebut melanjutkan (yang artinya) :
    “Petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” Yap, al-Qur’an
    itu pasti kebenarannya, dan sekaligus petunjuk bagi
    mereka yang bertakwa. Jadi, mengapa harus
    mempertanyakan lagi apa yang disampaikan Allah dalam
    al-Qur’an? Tapi dalam waktu bersamaan, kita lebih
    percaya kepada media massa (bahkan ada yang sampe
    nggak perlu ngecek kebenarannya), padahal nggak jarang
    isinya berupa ‘kabar burung’ dan juga informasi yang
    sesat dan menyesatkan. ***

    Surga Pengen, Beramal Ogah

    Lucu ya, pengen masuk surga, tapi ogah beramal. Hmm..
    ini sih bukan hanya lucu, tapi juga aneh bin ajaib.
    Emangnya surga gratis? Nggak lha yauw. Kita-kita aja
    masih was-was, khawatir amalan baik selama ini nggak
    keterima karena mungkin nggak ikhlas. Lebih sedih lagi
    seharusnya jika kita berharap surga tapi nggak pernah
    (atau sedikit) beramal baik.
    Sobat muda muslim, banyak di antara kita yang kepengen
    masuk surga, tapi diminta untuk shalat aja susahnya
    setengah mati. Banyak juga di antara kita yang pengen
    dapetin surgaNya, tapi diminta untuk taat dan patuh
    sama ajarannya aja ogah. Itu sih sama artinya ngarepin
    dapet uang pensiun tapi tanpa kerja selagi usia
    produktif.

    Lucu dan aneh banget kan? Pengen masuk surga tapi
    tanpa beriman dan tanpa beramal shaleh, kira-kira
    mungkin nggak? Mimpi kaliye! Ini sedikit renungan aja
    buat kita semua. Semoga kita mulai berbenah dalam
    hidup ini. Mumpung masih muda. Selagi mudah untuk
    melakukan berbagai amal kebaikan, jangan sia-siakan
    waktu kita. Kita bisa berbuat lebih banyak. Karena
    kita nggak pernah tahu kapan kita dijemput oleh
    Malaikat Ijrail untuk menghadap Allah SWT dan
    mempertanggung-jawabkan perbuatan kita selama di
    dunia.

    Mumpung masih ada waktu, sebisa mungkin kita
    mengumpulkan banyak amal baik untuk bekal di akhirat
    kelak. Rasulullah SAW telah bersabda : “Bersegeralah
    menunaikan amal-amal kebajikan. Karena, saatnya nanti
    akan datang banyak fitnah, bagaikan penggalan malam
    yang gelap gulita. Betapa bakal terjadi seseorang
    yangdi pagi hari dalam keadaan beriman, di sore
    harinya ia menjadi kafir. Dan seseorang yang di waktu
    sore masih beriman, keesokan harinya menjadi kafir. Ia
    menjual agamanya dengan komoditas dunia.” (HR. Bukhari
    dan Muslim).
    Semoga kita semua dimudahkan oleh Allah
    Ta’ala untuk melakukan amalan yang baik sesuai ajaran
    Islam. Ditanamkan dalam hati kita untuk gampang
    menerima kebenaran dan mengamalkannya. Semoga. :)


    Tulisan ini adalah refleksi diri sendiri yang selama ini sungguh masih belum bisa menyempurnakan ibadah.
    Semoga Bermanfaat ya ,sobat! ^^v



    >>>nelladewi<<<

    ~*Tergetar Hati Mendengar Kata BIDADARI SURGA; Benarkah,Ukhti?*~

    Inginkah Anda sejelita bidadari surga? Lantas, seperti apa gambaran Anda tentang bidadari surga? Mengapa hati ini senantiasa bergetar ketika kata ‘bidadari surga’ diperdengarkan. Getar kecemburuan akan keindahan parasnya, kesucian jiwanya, ketundukkan pandangnya.Ya, seperti apa gambaran sosok bidadari surga itu?

    ***

    Tak usah berimajinasi kesana kemari. Cukuplah kita membayangkan dari penggambaran dalam Al-Qur’an yang mulia ....“Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita parasnya. Seolah-olah mereka adalah telur yang tersimpan dengan baik.” (QS. ash-Shaffat: 48-49). Ibnu Katsir menafsirkan ayat tersebut dengan wanita-wanita yang pandai menjaga kehormatannya, yakni tidak mengarahkan pandangan mereka kepada yang bukan pasangannya. Paras mereka sangat jelita, matanya indah menawan, penampilannya luar biasa cantik, pandai menjaga diri, takwa dan bersih. Allah menyifati mereka dengan bentuk tubuh dan penampilan yang elok dan warna kulit yang sangat mulus. Para bidadari itu ditamsilkan sebagai telur yang tersimpan dengan baik, karena kulit mereka sangat putih dan lembut seperti putih telur, namun belum ada tangan yang menyentuh karena keputihan itu terlindung oleh kulitnya yang keras.Ummu Salamah pernah bertanya kepada Rasulullah saw., “Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, terangkan kepadaku tentang firman Allah SWT, seolah-olah mereka adalah telur yang tersimpan dengan baik.’ Rasulullah saw. menjawab, ‘Kelembutan mereka seperti lembutnya kulit yang terdapat pada bagian dalam telur, yang terletak setelah kulit bagian luar. Itulah yang disebut dengan ghirqay.”Hm... apa padanan para bidadari itu dengan para femina di persada bumi? Ah, itu masih kurang. Bahkan, para bidadari itu juga ditamsilkan sebagai yakut dan marjan, sebagaimana firman Allah SWT,“Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.” (QS. ar-Rahman: 58).Menurut Imam Mujahid, Imam Hasan dan yang lain, marjan disamakan dengan mutiara (lu’lu’). Diriwayatkan bahwa Abdullah bin Mas’ud pernah berkata, “Sesungguhnya putihnya betis wanita-wanita penghuni surga, akan kelihatan dari balik 70 lapis kain sutera, bahkan sampai tulang sumsumnya pun kelihatan. Dan itulah yang dimaksudkan dengan firman Allah ‘Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.’” Menurut Ibnu Katsir, yakut adalah sebuah batu yang jika kita memasukkan benang ke dalamnya kemudian kita menutupnya, pastilah kita akan melihat tali itu dari luar batu itu.Sebuah penggambaran yang begitu dahsyat tentang kecantikan seorang wanita bukan? Pendek kata, bidadari surga adalah kesempurnaan pesona seorang wanita. Tak hanya pesona lahiriah, tapi juga batiniah. Kecantikan dari luar, maupun kecantikan dari dalam. Mereka jelita, namun bertakwa. Allah berfirman,“Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.” (QS. Ar-Rahman: 70).Pesona sang bidadari berpendar semakin kuat karena mereka juga disebutkan bertubuh harum dan penuh dengan binar-binar cahaya. Diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra., bahwa Nabi Saw. pernah bersabda, “Seandainya seorang bidadari dari surga menampakkan diri kepada penghuni bumi, niscaya cahaya tubuhnya dan bau harumnya akan memenuhi ruang antara langit dan bumi, serta kerudung rambutnya lebih indah dan lebih bernilai daripada dunia seisinya.” (HR. Bukhari no. 2796).Sang KompetitorSekali lagi, silahkan Anda mencari padanan wanita yang sejelita bidadari surga. Monalisakah? Jenifer Lopez, atau Angelina Jolie? Atau para peraih titel Miss Universe atau Miss World. Tampaknya, kedahsyatan para perempuan yang menggetarkan jagad karena kecantikannya itu, tak ada apa-apanya dibanding para bidadari surga. Kehebatan mereka tak terpatahkan, kecuali oleh kompetitor yang satu ini: para wanita shalihah!

    Ya, wanita shalihah, meskipun di dunia memiliki wajah biasa-biasa saja, ternyata mereka akan menandingi kemuliaan para bidadari ketika memasuki pintu surga dan menapaki tanah surga yang “…merupakan tepung putih, beraroma kesturi dan bersih” (HR. Muslim), serta memasuki bangunan di surga yang “batu batanya dari emas dan perak, adukannya beraroma kesturi, kerikilnya mutiara lu’lu’ dan mutiara yakut, tanahnya adalah za’rofan.” (HR. Ibnu Hibban, Ibnu Majah, Ahmad dan Tirmidzi).Ummu Salamah ra. bertanya kepada Rasulullah saw., “Ya Rasulullah, beritakanlah kepada kami, mana yang lebih utama di surga, wanita di dunia ataukah bidadari surga?”Rasulullah saw. lalu menerangkan bahwa perempuan dunia di surga sangat lebih utama dari biadari surga karena shalat, puasa dan ibadah yang dilakukan mereka. “Allah SWT memberi cahaya di wajah mereka, mereka mengenakan sutera di tubuhnya, warna kulit mereka putih, pakaian mereka hijau, perhiasan mereka kuning, pedupaan mereka mutiara dan sisir mereka adalah emas. Mereka mengatakan, ‘Kami adalah perempuan-perempuan abadi yang takkan mati. Kami adalah perempuan-perempuan bahagia yang takkan pernah miskin. Kami adalah perempuan-perempuan penduduk tetap yang takkan pindah selamanya. Ketahuilah, kami adalah perempuan-perempuan yang ridha dan takkan marah selamanya. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami menjadi miliknya.’”Ummu Salamah kembali bertanya, “Ya Rasulullah, ada di antara kami yang menikah dua atau tiga kali. Jika ia meninggal dunia dan suami-suaminya masuk surga, siapakah yang menjadi suaminya di surga?” Rasul menjawab, “Wahai Ummu Salamah, ia diberi kebebasan memilih mana di antara suaminya yang paling baik akhlaknya.” Lalu Ummu Salamah berkata, “Ya Rabb, jika suamiku yang ini adalah suami yang paling tampan di dunia, nikahkanlah aku dengannya.” Rasulullah saw menerangkan, “Wahai Ummu Salamah, ketampanan wajah musnah dengan kebaikan dunia akhirat.” (HR. Thabrani).Jadi, wanita dunia, ketika masuk surga, akan mampu mengalahkan kejelitaan para bidadari.

    Ini seperti perkataan Aisyah ra., “Perempuan-perempuan Salihah di dunia akan berkata kepada bidadari surga, ‘Kami melakukan shalat sedangkan kalian tidak melakukan shalat. Kami berpuasa sedangkan kalian tidak melakukannya. Kami bersedekah sedangkan kalian tidak. Kami, perempuan Salihah di dunia, mengalahkan bidadari surga.”


    Inilah yang menyebabkan—meminjam istilah akhuna Salim A. Fillah—bidadari pun merasa cemburu kepada para wanita Salihah di dunia.

    Kuncinya adalah ketaatan. Ilmu yang mendalam. Amal-amal shalih. Ibadah. Karena, tujuan penciptaan manusia sesungguhnya semata-mata hanya agar manusia itu beribadah, menyembah Sang Pencipta dengan kepasrahan total.
    Wallahu a’lam.



    >>>by: Bunda Afifah Afra<<<

    Lebih cantik dari Bidadari Surga????
    Itulah dirimu UkhtiQ sayaaannnggg...
    So,teruslah memperbaiki diri agar bisa lebih bercahaya dari mereka...
    Yang pancaran cahayanya menembus hingga ke surga Allah...

    *Sangat Bermanfaat tuk diri dan berharap begitu pula tuk saudari2Q tercinta ^^

    _-_ Engkaukah Mawar Terindah di Taman Itu…??? _-_

    Bunga mawar itu melalui malam hari dengan kekhusyukan. Tidak menguncup setelah mekarnya meski diterpa angin dinginnya malam. Mawar itu telah mekar bukan hanya sejak kemarin. Dan akan senantiasa indah di kala malam, pagi dan di sepanjang hari. Siapa yang tidak tertegun melihat keelokan sekuntum mawar yang tumbuh subur, mekar dan basah oleh embun pagi. Bahkan tak akan layu oleh tatapan sinar mentari, serasa segar dan meneduhkan pandangan mata. Semua hati ingin memilikinya, lalu menanamnya di taman sendiri. Namun ke manakah ia harus dicari?

    Seorang wanita di sisi seorang suami laksana mawar di taman. Suamilah yang akan menikmati keelokannya dan hanya untuk suamilah mawar itu tampil menggoda. Sebab suaminya-lah pemilik yang merawat dan memeliharanya. Namun siapakah wanita yang elok seelok mawar yang hanya mekar untuk suaminya itu?

    Pertanyaan tersebut tidak akan didapatkan jawabannya selain sifat – sifat yang membuat elok dirinya, yang disebutkan oleh Allah dalam alquran. Dialah seorang istri idaman dan istri dambaan yaitu istri yang shalihah. Dialah wanita yang elok bahkan lebih elok dari sekuntum mawar yang mekar dan menawan. Dia anggun dan jauh lebih anggun dari warna – warni mawar di taman. Dialah yang Alah firmankan dalam ayat alquran…

    “Maka wanita yang shalih ialah yang taat kepada Allah lagi menjaga diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah menjaga mereka...”(QS. An Nisa : 04)

    Allah menyebut keshalihan seorang wanita, hanya ada pada 2 sifat saja. Dialah seorang yang qanitah yang berarti taat dan hafidzah yang berarti penjaga. Duhai, betapa sejuk dan menawannya sebuah taman yang indah oleh keshalihan seorang istri yang senantiasa taat pada perintah dan anjuran kebaikan suaminya. Betapa tenteram hati suami sebagai pemilik dan penguasa taman yang dihiasi oleh seorang yang qanitah. Dan betapa sempurna ketenangan dan ketenteraman suami yang istrinya juga seorang hafidzah. Ya, pada istri yang hafidzah inilah suami tak ragu lagi menaruh kepercayaan padanya. Suami mana yang masih was – was akan istrinya di rumah tatkala ia harus beranjak jalan di muka bumi mencari nafkah dan ma’isyah bila istrinya adalah seorang yang rapi dalam menjaga diri dan kehormatannya. Suami mana yang tidak merasa aman akan istrinya bila istrinya adalah seorang hafidzah, memelihara hak – hak Allah dan hak – hak suaminya di kala suaminya tidak hadir di sisinya dan dengan sangat setia serta senantiasa sabar dalam penantian sebagaimana yang diperintahkan Dzat yang maha Rahman…

    Sungguh benar seorang yang shalihah itu ialah mawar yang mekar semerbak harum mewangi hanya untuk Allah, Rabb-nya dan untuk suaminya tercinta. Adalah seorang wanita yang shalihah itu, yang istiqamah agamanya, yang senantiasa taat pada suaminya dan memelihara hak – hak suaminya yang ada pada dirinya dan pada harta suaminya. Dan adalah wanita terbaik itu seperti yang dituturkan oleh rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits berikut ini…

    Dari Abu Hurairah radliyallahu’anhu berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang seorang wanita seperti apa yang paling baik…kemudian beliau bersabda,”…ialah wanita yang menyenangkan suami tatkala suaminya memandangnya, mentaati bila suami memerintahnya, dan tidak menyelisihi sesuatu yang suaminya tidak suka pada diri dan harta suaminya.” (HR. Ahmad II/251 dan An Nasa’I VI/68 )

    Engkaukah wahai saudariku wanita shalihah itu…??? Engkaukah wahai saudariku, mawar elok di taman itu…??? Wahai saudariku para istri, jadilah engkau mawar – mawar dambaan dan pujaan, yang didamba oleh suamimu yang kau cintai dan dipuji oleh Ar Rahman. Seandainya bukan engkau mawar – mawar indah itu, maka seraya berdoa pada Allah…perbaikilah mereka wahai saudaraku para suami…perbaikilah istri – istrimu, dan Allah juga-lah Dzat yang akan melimpahkan taufik-Nya kepada siapa yang ia kehendaki…




    >>Dikutip dari majalah Al Mawaddah edisi khusus tahun I, Ramadhan 1428 H<<

    Sebuah artikel menarik bagi Qta para wanita.
    Menceritakan keistimewaan seorang istri, tapi tak ada salahnya kan Qta yang belum menikah untuk membacanya.

    Emang pada gak mau nikah dan jadi istri????????

    Ya...Suatu saat nanti Qta akan memperoleh gelar indah itu, entah kapanpun itu...

    Kawan,
    Gelar indah di peruntukkan bagi yang terindah pula!
    Bagaimana diri akan menjadi indah jika tak ada persiapan tuk menjadi Indah???

    Bagiku, tulisan ini sangat bermanfaat...
    Ku harap bermanfaat pula untukmu,saudariQ...

    ^-^ Senyumku, Senyummu dan SenyumNya ^-^

    Apa arti senyum bagiku??
    Apa arti senyum bagimu?
    Apa arti senyum dari-Nya??




    Menurut Kamus Bahasa Indonesia (cie,, bahasanya bahasa kamus..), arti senyum adalah gerakan membuka bibir sedikit sebagai tanda senang. Lalu, apa kita tersenyum kalo lagi senang aja???
    Ketika aku tersenyum padamu, kau pun tersenyum padaku. Ketika aku mendapat kabar baik tentang saudaraku, aku tersenyum. Ketika aku bisa membantu orang di sekitarku, aku tersenyum. Ketika aku mendapat ranking di sekolah, aku tersenyum. Ketika aku mendapat nilai yang bagus, aku tersenyum. Ketika aku bisa membuatmu tersenyum, aku tersenyum.
    Itu biasa.

    Bagaimana jika…

    Ketika ada masalah, aku tersenyum. Ketika aku bangun terlambat, aku tersenyum. Ketika aku ingin pergi ke suatu tempat lantas aku tersesat, aku tersenyum. Ketika pulang sekolah aku kehujanan, aku tersenyum. Ketika aku mengerjakan soal ujian yang sulit, aku tersenyum. Ketika aku mendapat hasil ujian yang tampak kurang memuaskan, aku tersenyum.
    Ketika ada masalah maka tersenyumlah. Karena Senyuman itu menentramkan hati dan membuat hari-hari yang kita lalui menjadi lebih bahagia. Coba baca cerita dibawah ini, dan bandingkan.
    Hari ini A mendapatkan nilai 55 untuk salah satu nilai mata pelajaran. Dia sedih (tentunya, siapa sih yang ga sedih???). Mulai dari kejadian itu, dia jadi bad mood. Keseeel bgt!! Setiap ketemu orang, dia jadi ga bisa menampakkan senyumannya. Dia pulang dengan wajah yg kusut (wajah kusut??? Ky gimana ya??? Hhe..). Trus sampe di rumah, dia jadi sensi bgt! Adiknya yang ga salah apa-apa dia marahin. Trus adiknya jd ikut kesel, trus nangis deh si adik. Karena melihat si adik menangis gara-gara dimarahin kakaknya, sang ibu juga jadi ikut-ikutan marah. Si A jadi tambah kesel dan makin ga enak hidupnya di hari itu. Mau belajar buat persiapan remed pun udah jadi ga konsen, ga mood.. (oh, malangnya nasibmu A…)
    Berbeda dengan B. Hari itu, dia juga mendapat nilai 55. Sedih? Iyalah, pasti. Tapi dia tersenyum aja. Kata dia, dengan tersenyum, maka hari hari yang dilaluinya akan menjadi hari yang istimewa. Dia pulang sekolah seperti biasa, dengan senyuman manisnya. Sampai dirumah, dia disambut hangat oleh ibunya dengan senyuman manis pula. Dengan begitu, dia bisa memulai belajar dengan hati yang ceria dan ikhlas. (Ooohhh…. betapa bahagianya hidup, bukan???)

    Enak mana coba??

    Kalo aku sih lebih milih keadaan yang kedua. Mantap!!! Apa pun yang terjadi, tetaplah tersenyum (tp jangan tiba2 senyum tanpa alasan yang jelas ya… nanti dikira, #*%^&… hhe..). Toh kalau kita punya masalah trus kita marah-marah, masalah ga kan cepet selesai kan?? Malah kita bakal dapet banyak kerugian. Karena marah kita jadi cape, terus orang juga ga enak klo ngeliat kita marah-marah. So, dengan marah kamu udah ngebangkitin emosi orang untuk ikut marah. Bisa-bisa kita malah jadi dimarahin trus ditinggalin deh. Nah, makin ga enak kan?? Coba kalo kita hadapi masalah dengan senyuman. Eits, tapi bukan berarti kita cuek cuek aja dengan adanya masalah itu yaa. Dengan tersenyum kita hadapi masalah itu. Yaaaa seenggaknya kita nggak ngebuang energi sia-sia cuma buat marah-marah ga jelas gituu..

    Mau bukti secara ilmiah??

    Ketika kita tersenyum, salah satu organ di tubuh kita telah melakukan relaksasi. Hal itu juga akan merangsang otak untuk menstimulan kerja hormon menjadi lebih optimal. Ketika kita tersenyum, otak kita akan bekerja dengan lebih baik.

    “Kebahagiaan, kesenangan, kesedihan, kekecewaan, dan juga kemarahan adalah produk mental yang diproduksi oleh beberapa bagian otak sekaligus. Respons seorang manusia terhadap kondisi yang dihadapinya bergantung pada persepsi yang dihasilkan oleh kerja sama antara sistem memori-emosi di sistim limbik dan lobus frontalis di kulit otak yang bertugas mempertimbangkan sikap terbaik. Selanjutnya stimulan kebahagiaan akan memicu diproduksinya hormon ketenangan (serotonin), kegembiraan (endorfin), dan hormon motivasi (dopamin). Hidup akan menjadi lebih berwarna dan tentu saja lebih indah.” (Tauhid Nur Azhar dalam bukunya ‘Gelegar Otak’)

    Jadi, kita mau hidup bahagia atau sengsara, kita sendiri yang menentukan. Artinya kalo kita punya masalah dan kita menyikapinya dengan marah ga jelas, kita udah memilih untuk menjalani hidup di saat itu dengan sengsara. Tapi kalo kita menyikapinya dengan tersenyum, berarti kita udah memilih untuk bahagia di saat itu.

    Mau bukti yang lain lagi??

    “Sesungguhnya jika kamu bersyukur pada-Ku, niscaya Aku akan manambahkan (nikmat) padamu. Tapi jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (Q.S. Ibrahim: 7)


    Senyum, salah satu bentuk syukur. Tersenyumlah, maka Dia akan tersenyum padamu. Maksudnya, kalo kita tersenyum, berarti kita udah bersyukur (iya ga sih?? Hm, sebagian besar sih, iya). Nah, sesuai dengan janji Allah, Allah akan menambah nikmatNya untuk kita. Nah, karena itulah kenapa kita bisa jadi tenang. Karena ketenangan itu merupakan nikmat yang sungguh tak ternilai… Dan itulah senyuman dariNya..

    So, Ingin hidup bahagia??

    Maka, dengan senyuman ku, aku ingin mengatakan padamu, “Tersenyumlah!” maka Dia akan tersenyum padamu…

    “Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (Q.S. Ibrahim:34)
    “Kami akan memberi perhatian sepenuhnya kepadamu wahai (golongan) manusia dan jin! Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?” (Q.S. Ar-Rahman: 31-32)

    >>>nelladewi<<<

    •.¸¸.•´¯`•.♥.•´¯`•.¸¸.•. * Goresan Hariku * •.¸¸.•´¯`•.♥.•´¯`•.¸¸.•.

    Sebuah catatan atas refleksi diri hari ini.
    Sungguh bodohnya diri ini karena menunda tuk melaksanakan sesuatu lebih awal...
    Akibatnya ya seperti sekarang ini...
    Apa yang ku lakukan hingga sore ini,seakan sia-sia belaka!
    Mohon Ampun Ya rabbal'alamin...T_T


    Ingin ku menggoreskan sesuatu sebagai pengingat diri yang penuh khilaf ini...



    JIKA KAMU BERADA DI PAGI HARI, JANGANLAH MENUNGGU SORE TIBA. HARI INILAH YG AKAN KAMU JALANI, BUKAN KEMARIN YG TELAH BERLALU DGN SEGALA KEBAIKAN DAN KEBURUKANNYA, DAN JG BUKAN ESOK HARI YG BLM TENTU DATANG. HIDUPLAH HARI INI TANPA KESEDIHAN, KEGALAUAN, KEMARAHAN DAN KEBENCIAN.

    ASSALAMU'ALAIKUM SOBAT

    ATMOSFIR MALAM DAN SIANG HARI TERNYATA BERBEDA UNTUK MEMBACA DAN MENDAPATKAN SUATU PENCERAHAN,SOBAT KETIKA KITA HENDAK MELAKUKAN SESUATU KEBAJIKAN MARI BERDOA TERLEBIH DULU KEPADA YA ROBB AGAR SELALU TERLINDUNG DARI BISIKAN SYETAN KARENA IA LEMBUT MENYELINAP DIRELUNG-RELUNG ALIRAN DARAH MANUSIA

    PENDERITAAN SERING MENYADARKAN KITA TENTANG BETAPA BANYAK NIKMAT ALLAH ,
    NIKMAT YANG MUNGKIN TERGADAIKAN HAKNYA UNTUK DISYUKURI, NIKMAT YANG
    MUNGKIN MELAHIRKAN SIKAP SOMBONG & ANGKUH, NIKMAT YANG KEHILANGAN
    HAKIKAT KEBERADAANNYA.HINGGA PADA AKHIRNYA PENDERITAAN SERING HADIR
    SEBAGAI ALAT MELURUSKAN KEMBALI ORIENTASI & T...UJUAN HIDUP KITA.ITULAH
    MENGAPA PENYESALAN SELALU ADA SETELAH PENDERITAAN, DAN MENGAPA
    PENYESALAN SELALU MENJADI TITIK AWAL MENUJU PERBAIKAN.JADI BUAT
    SAUDARAKU YANG HARI INI SEDANG MENDERITA….BERBAHAGIALAH…..KARENA HAKIKAT
    PENDERITAAN KITA HARI INI ADALAH NIKMAT ALLAH DALAM BENTUK LAIN YANG
    MEMBEHAGIAKAN, ISTIQOMAH YA…..

    TERKADANG KITA AMAT MEMBUTUHKAN NASIHAT. TAPI, KARENA SATU DAN LAIN ALASAN, SANGAT SULIT KITA MENDAPATKAN NASIHAT ITU. ORANG-ORANG MALAH CENDERUNG MENGAMBIL
    JARAK. MUNGKIN MAKSUDNYA MEMBERI KITA WAKTU UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH
    YANG KITA HADAPI. SAAT ITU KITA BERADA DALAM KONDISI SENDIRIAN, DAN
    SAAT ITU DENGAN PENUH KESABARAN DAN KEPEKAAN KITA MESTI BERDIALOG
    DENGAN HATI KITA SENDIRI; HATI YANG TAK PERNAH SEPI DARI BISIKAN
    KETAKUTAN, KEKHAWATIRAN, KERAGUAN AKAN KEGAGALAN MERAIH CITA-CITA ...
    TAPI HATI INI JUGA YANG MEMBISIKKAN CINTA DAN MEMBANTU KITA MEMBANGUN
    KEKUATAN DAN KEBERANIAN LAGI UNTUK MELANGKAH MENGEJAR IMPIAN, SEBERAT
    APAPUN TANTANGANNYA.

    KITA CERITAKAN AIB SAUDARA KITA, SAMBIL BERBISIK, "SST! INI RAHASIA LHO!". YANG DIBISIKI AKAN MENERUSKAN BERITA TERSEBUT KE YANG LAINNYA, JUGA SAMBIL BERPESAN, "INI RAHASIA LHO!" KAHLIL GIBRAN DENGAN BAIK MELUKISKAN HAL INI DALAM KALIMATNYA, "JIKA KAU SAMPAIKAN RAHASIAMU PADA ANGIN, JANGAN SALAHKAN ANGIN BILA IA KABARKAN PADA PEPOHONAN."
    (Semoga kita tak termasuk yang seperti ini,kawan...)

    MENGHADAPI HIDUP, BERARTI MENGAHADAPI YANG MENGHIDUPKAN.
    MENGHADAPI KEJADIAN, BERARTI MENGHADAPI YANG MENJADIKAN.
    MENGAHADAPI KEADAAN, BERARTI MENGAHADAPI YANG MENGADAKAN
    MAKA,.....
    HADAPILAH DIA, DENGAN ;
    BERSENYUM DI MULUT....DG BERSERI DI HATI DAN BERCERAH DI WAJAH.
    BESYAHDU DI KALBU KARENA BERMESRA DIRASA.
    SAKSIKAN DAN AKU...ILAH DALAM KALAMMULLAH SETIAP OBYEK KEJADIAN DAN KEADAAN BAGAI SIRATAN DAN SURATAN KEHIDUPAN, MAKA PINTU SYURGA TERBUKA BAGIMU.


    SAHABAT...

    SAAT KITA DIHADAPKAN PD SUATU MASALAH, JNG CEPAT MEMBUAT KESIMPULAN AKAN SESUATU YG HNYA SEKEDAR SEKILAS TAMPAK DI PELUPUK MATA. BS JD APA YG KITA LIHAT JUSTRU HNY SEBATAS FATAMORGANA, BUKAN OASE DI TENGAH GURUN. TERKADANG KITA DEMIKIAN MDH TERTIPU OLEH PENGLIHATAN SESAAT, KEMUDIAN DG MDH MEMBUAT SEBUAH KESIMP...ULAN. BELAJARLAH UNT MENATAP SGL PERTANDA D DUNIA TDK HNY DG MELIHAT BUAH RANUM ATAU BUNGA INDAH SAJA, TAPI PERHATIKAN PULA DURI PD BATANG ATAU AKAR YG BERJUANG MENGHUJAM KUAT KE DLM
    TANAH !


    MENJADI DEWASA BUKANLAH KARENA USIA... MENJADI
    DEWASA ADALAH SAAT TABAH KETIKA UJIAN TIBA.. MENJADI DEWASA ADLH SAAT
    SABAR KETIKA AMARAH MEMANCINGNYA.. DAN MENJADI DEWASA ADLH SAAT IKHLAS
    MENERIMA KEGAGALAN MIMPI YG DIRENCANAKAN.. KARENA ALLAH SWT TAHU YG
    TERBAIK UTK KITA..


    BETAPA BNYK JALAN KELUAR YG DATANG SETELAH RASA PUTUS ASA DAN BETAPA BNYK KEGEMBIRAAN DTG SETELAH KESUSAHAN. SIAPA YG BERBAIK SANGKA PADA PEMILIK ARASY DIA AKAN MEMETIK MANISNYA BUAH YG DIPETIK DI TENGAH TENGAH POHON BERDURI.


    ...Walaupun ada beberapa target hari ini yang tak terlaksana, ku yakin Allah akan melapangkan target2ku itu di lain waktu!
    Kawan, jika kau adalah orang yang setipe denganku (suka menunda2 pekerjaan)
    maka marilah Qta benahi semua itu dari saat ini!


    Semoga Bermanfaat,
    SEMANGAD,Galss!!!



    >>>nelladewi<<<

    ...Tertawalah karena Tangisanmu,Kawan!...

    Catatan pendek yang bagus tuk dijadikan renungan,sobat!


    Menangis....
    sungguh mulia sebuah aktivitas ini sebetulnya. bulir-bulir air mata yang jatuh karena hati yang telah terenyuh, menunjukkan sebuah ketulusan yang keluar dari hati terdalam. Namun sekarang jika melihat dan membayangkan kondisi sekitar, begitu banyak orang yang mulai menyalahgunakan hakekat dari sebuah tangisan ini. yang semakin merendahkan esensi dari menangis. maka sekaranglah saatnya tertawa...tertawakanlah dirimu sendiri...tertawalah sekeras-kerasnya karena telah menggunakan sebuah tangisan untuk sesuatu yang sifatnya kecil yang tanpa sadar akan melemahkanmu..

    tertawalah...
    karena tangisanmu hanya keluar untuk tontonan-tontonan romantis ataupun drama-drama di televisi,
    tertawalah...
    karena tangisanmu hanya keluar akibat kesendirianmu ditinggal pergi pacar atau sahabat dekatmu,
    tertawalah...
    karena tangisanmu hanya keluar demi barang-barang berhargamu yang hilang,
    Sungguh jika hanya karena ini tangisanmu keluar...
    begitu memalukan diri-diri ini rasanya...

    Dan akhirnya...
    Menangislah karena engkau tidak bisa menangis karena kedekatanmu denganNya, karena kebutuhanmu denganNya, dan karena rasa syukurmu padaNya....


    By Dodynur....

    ~*Ayah… Maaf, Boleh Aku Beli Waktumu?*~

    Artikel yang sangat bagus,kawan!
    Pertama membaca sih,nella biasa2 aja...
    Tapi ketika mengakhirinya,setetes air mata tak terasa membasahi pipi (T_T)
    Kisah yang sungguh memberikan inspirasi bagi kita (khususnya kalian para calon ayah).
    Nah,selamat membaca...



    Sahabat….
    diantara tugas-tugas terberat yang kita rasakan sebagai Ayah dan Ibu adalah bekerjasama untuk mendidik Anak SECARA LANGSUNG agar anak-anak kita menjadi anak yang sholeh dan sholihah, menampilkan keteladanan yang baik selama bersama mereka, memberikan perhatian dan waktu yang cukup untuk mereka, menemani belajar dan bermain mereka, serta mengantar tidur mereka dengan cerita indah penuh hikmah. Inilah kisah untuk kita renungkan bersama bagi kita yang masih berprinsip waktu adalah uang.


    Seperti biasa Rudi, kepala cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Imron, putra pertamanya yang baru duduk di kelas dua SD yang membukakan pintu. Ia nampaknya sudah menunggu cukup lama akan kedatangan ayahnya pulang kerja.

    "Kok, belum tidur?" sapa Rudi sambil mencium anaknya. Biasanya, Imron memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari. Sambil membuntuti sang ayah menuju ruang keluarga, Imron menjawab, "Aku nunggu Ayah pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Ayah?"

    "Lho, tumben, kok nanya gaji Ayah? Mau minta uang lagi, ya?"

    "Ah, enggak. Pengen tahu aja."

    "Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Ayah bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp 400.000,-. Dan setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi, gaji Ayah dalam satu bulan berapa, hayo?"

    Imron berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara ayahnya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Rudi beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Imron berlari mengikutinya.

    "Kalau satu hari ayah dibayar Rp 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam ayah digaji Rp 40.000,- dong," katanya.

    "Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, bobok," perintah Rudi.

    Tetapi Imron tak beranjak. Sambil menyaksikan ayahnya berganti pakaian, Imron kembali bertanya, "Ayah, aku boleh pinjam uang Rp 5.000,- nggak?"

    "Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini?
    Ayah capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah."

    "Tapi, Ayah..."

    Kesabaran Rudi habis. "Ayah bilang tidur!" hardiknya mengejutkan Imron. Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya. Usai mandi, Rudi nampak menyesali hardikannya. Ia pun menengok Imron di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Imron didapatinya sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp 15.000,- di tangannya.

    Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Rudi berkata, "Maafkan Ayah, Nak. Ayah sayang sama Imron. Buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok' kan bisa. Jangankan Rp 5.000,- lebih dari itu pun ayah kasih."

    "Ayah, aku nggak minta uang. Aku pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama satu minggu ini."

    "Iya,iya, tapi buat apa?" tanya Rudi lembut.

    "Aku menunggu Ayah dari jam 8. Aku mau ajak Ayah main ular tangga. Tiga puluh menit saja. Ibu sering bilang kalau waktu Ayah itu sangat berharga.
    Jadi, aku mau beli waktu ayah. Aku buka tabunganku, ada Rp 15.000,-. Tapi karena Ayah bilang satu jam Ayah dibayar Rp 40.000,-, maka setengah jam harus Rp 20.000,-. Duit tabunganku kurang Rp 5.000,-. Makanya aku mau pinjam dari Ayah," kata Imron polos.

    Rudi terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat, air matanya mengalir deras, menyesali segala ketidakberdayaannya.

    Sahabat Facebookers Yang disayang Allah...
    betapa setiap detik kasih sayang Allah telah kita rasakan, sesungguhnya adalah kita diperintah untuk membagi kasih sayang itu kepada orang-orang yang terdekat dengan kita, kepada orang-orang yang kehilangan kasih sayang dan kepada seluruh makhluq di muka Bumi ini, sebagai wujud manifetasi tugas kita sebagai Wakil Allah di muka Bumi.


    Sahabat…
    andai tugas yang membuat kita menjadi sering meninggalkan buah hati kita, maka jangan sampai lupa disetiap lelah dan dahaga kita terselip do’a untuk sang buah hati kita, terutama disetiap usai kita beribadah dalam bentuk apapun.



    .::.http://www.rumah-yatim-indonesia.org/.::.